TIPS BORDIR

Pada umumnya kaos yang dibordir menggunakan bahan pique, atau lebih dikenal bahan kaos lakos, atau bahan kaos polo, walaupun demikian bahan kaos cotton carded ataupun combed juga sering dibordir daripada disablon. Tukang bordir biasanya lebih menyukai bahan yang lebih tebal, karena bahan yang lebih tebal memudahkan proses bordir dan hasil yang lebih presisi.

Untuk mendapatkan hasil bordir yang berkualitas, semuanya diawali dari hasil film bordir. Film bordir menentukan cara bordir, bagaimana jalannya jarum, berapa banyak tusukan per gambar, padatnya jumlah tusukan, dan lain sebagainya. Bila film bordir sudah maksimal, salah satu yang juga sering mempengaruhi adalah tingkat ketegangan benang bordir, Memastikan ketegangan tingkat benang yang optimal akan memperlancar produksi.
Untuk menilai apakah tingkat ketegangan benang bordir kita sudah sesuai adalah dengan melihat bagian belakang hasil bordir. Di bagian belakang kain hasil bordir, kita dapat menilai apakah benang bordir terlalu longgar atau terlalu kencang. Tingkat benang yang optimal akan memberikan penampilan bordir yang lebih baik.
Bahan kain yang berbeda juga menentukan tingkat kepadatan benang bordir karena setiap bahan mempunyai tingkat gramasi yang berbeda dan tekstur yang berbeda. Maka dari itu, walaupun film bordir tersebut sudah pernah digunakan dan diproduksi sebelumnya, sebaiknya tes terlebih dahulu dengan bahan yang baru untuk memastikan tingkat kepadatan bordir sudah sesuai dengan desain dan hasil yang diinginkan.